Rabu, 27 April 2011

USG


USG (ultrasonografi) yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada organ yang diperiksa (perut dan rongga rahim) menghasilkan citra (sonogram) dari bayi dan plasenta.
Gema kembali (echo) akan diterima dan dipancarkan kembali oleh transduser. Selanjutnya, akan diubah menjadi bentuk gambar titik-titik pada layar monitor. Dengan demikian dokter dan ibu hamil dapat melihat janin. Walaupun gambar yang dihasilkan belum sempurna, namun ahli USG akan dapat menunjukkan bagian mana yang kepala dan mana yang kaki pada gambar yang masih kabur tersebut.
Kemajuan teknologi membuat hasil USG saat ini jauh lebih baik. Jika dulu gambar yang dihasilkan kasar. Namun dengan teknologi baru yang disebut USG 3 Dimensi, tampilan gambarnya lebih jelas dan dapat berwarna. Selain itu, alat ini memungkinkan kita mendapat gambaran yang lebih jelas tentang berbagai hal yang menyangkut kondisi janin pada setiap tahap perkembangannya. Karena alat ini memungkinkan untuk melihat organ-organ janin dari berbagai sudut. Sayangnya mengingat mahalnya alat ini belum semua rumah sakit bisa memilikinya.

CARA KERJA
USG bekerja dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai prinsip kerjanya. USG mempunyai frekuensi gelombang suara di atas 20 KHz (20. 000 gelombang per detik). Untuk keperluan diagnostik dibutuhkan sumber suara dengan frekuensi 1-20 MHz. Namun yang digunakan pada umumnya adalah 3,5 MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz. Penggunaan 3,5 Mhz atau lebih untuk USG perabdominam dan 5 Mhz atau lebih untuk USG pervaginam.

JENIS PEMERIKSAAN
Perabdominal (lewat perut)
Pemeriksaan USG perabdominal biasanya dilakukan pada kehamilan yang sudah cukup besar (lebih dari 12 minggu). Karena ukuran janin yang sudah cukup besar, sehingga diperlukan probe (transduser yang mirip mikrofon) yang lebih besar pula. Karena memang tak memungkinkan untuk lewat vagina.

Pervaginal (lewat vagina)
Pemeriksaan USG pervaginal biasanya dilakukan pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Dengan dilakukan di usia muda kehamilan inilah maka kita dapat menentukan secara lebih pasti usia janin. Juga jumlah janin (kembar atau tidak), ukurannya, lokasi, denyut jantung, dan keadaan uterus maupun organ-organ di sekitarnya. Selain itu, dengan pemeriksaan USG pervaginal, probe USG bisa lebih dekat ke organ genetalia interna. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh organ-organ tubuh si janin. Nah, dengan lebih dekat ke janin maka memungkinkan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar